BAB 1
Pendahuluan
Setiap
mahluk hidup yang mendiami suatu ekosistem tertentu mempunyai
hubungan
erat dengan ekosistem tersebut. Hubungan itu berupa interaksi timbal
balik
antara sesama mahluk hidup dan antara mereka dengan alam tempat
mereka
hidup. Tingkat derajad pengaruh yang terjadi akibat interaksi antar
sesama
mahluk hidup maupun antara mahluk hidup dengan lingkungan alamnya
senantiasa
berada dalam suatu keseimbangan, meskipun kadang-kadang muncul
salah
satu unsur sebagai faktor determinan. Misalnya pada suatu ekosistem
tertentu
terdapat hanya jenis-jenis mahluk tertentu saja karena jenis-jenis mahluk
hidup
inilah yang dapat beradaptasi untuk dapat hidup dan mempertahankan
kelangsungan
hidup spesiesnya di ekosistem tersebut. Dengan kata lain unsur
alam
merupakan faktor determinan terhadap jenis-jenis mahluk hidup di
dalamnya.
Manusia
sebagai salah satu jenis mahluk hidup, juga mempunyai hubungan yang
erat,
baik antara dia dengan sesama mahluk hidup lainnya maupun dengan
lingkungan
alam di mana ia hidup, bahkan berbeda dengan jenis-jenis mahluk
hidup
lainnya ia mempunyai suatu kemampuan yang luar biasa untuk
beradaptasi
terhadap lingkungan manapun. Ia mampu untuk beradaptasi di
lingkungan
ekosistem yang berbeda-beda (di daerah tropis, sub-tropis, kutub,
daerah
berawa, pengunungan tinggi, pulau/pantai).
Bentuk-bentuk
hubungan apa yang terjalin antara manusia dengan mahlukmahluk
hidup
lainnya dan antara manusia dengan lingkungan alamnya dalam
rangka
mempertahankan eksistensinya dan apa yang terwujud sebagai hasil dari
proses
interaksi tersebut amat bervariasi dari satu ekosistem dengan ekosistem
lainnya.
Makalah ini membahas hubungan-hubungan apa yang diwujudkan oleh
mahluk
manusia untuk berinteraksi dengan ekosistemnya dan dampak-dampak
yang
diakibatkan oleh interaksi tersebut.
1.1 Latar belakang pembahasan
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya, masyarakat serta suku
yang berbeda. Hal ini bisa kita lihat dari perbedaan suku, masyarakat,
ras, agama yangmembentang seluas arcipelago Indonesia dari Sabang samapi
Merauke. Merupakan sebuahkesalah besar apalbila kita sebagai masyarakat
Indonesia, hanya acuh dan tidak mempelajarikebudayaan-kebudayaan yang beragam
yang tersapat di Indonesia.Penulis memilih kebudayaan masyarakat Arfak papua,
karena Propinsi Papua diIndonesia merupakan sebuah propinsi yang unik. Propinsi
yang sering kali dianggap sebelahmata oleh orang orang karena anggapan mereka
masyarakat papua masih primitif. Namu di balik anggapan primitif itu,
masyaratakat papua merupakan salah satu masyarakat yangmasih memegang teguh
budayanya, budaya asli Indonesia yang belum tercemar oleh pengaruh dari
negara-negara barat.
1.2 Rumusan
masalah
Agar dapat menunjukkan solusi yang tepat
mengenai masalah-masalah sosial yang dihadapi Masyarakat Papua dewasa ini
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini agar pembaca bisa
mengerti dan memahami
Tentang kebudayaan Papua dan dapat
mempelajari tentang kebudayaan Papua
yang selama ini menurut kita bahwa kebudayaan papua itu aneh.
BAB 2
Papua
adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak dibagian tengah pulau Papua atau
bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya
merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea.
Provinsi
Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut
sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para
Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara
sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal
sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea).
Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai
provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti
menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas
freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
Nama
provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang
otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua
dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap
memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat
(Setahun kemudian menjadi Papua Barat). bagian timur inilah yang menjadi
wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa
Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang memacu pada
penampilan fisik suku-suku asli.
Provinsi
Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut
sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para
Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara
sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal
sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea).
Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai
provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti
menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas
freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.Nama
provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang
otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua
dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap
memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat
(Setahun kemudian menjadi Papua Barat). bagian timur inilah yang menjadi
wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa
Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang memacu pada
penampilan fisik suku-suku asli.
Bentuk dan
Nama
Kita
ketahui sebelum diganti nama menjadi Papua, wilayah bagian timur Indonesia
ini bernama Irian jaya. Pada peta Indonesia pulau Papua memiliki bentuk
seperti sebuah burungraksasa. Mungin juga ada yang menganggapnya lebih mirip
dengan seekor dinosaurus, yaitu binatang dari kala Mesozoikum yang kini
telah punah.Sekitar 47% wilayah Papua yang ada di sebelah barat, ³kepala´,
³tengkuk´, ³punggung¶¶,³leher´, ³:dada´,m dan ³perut´ merupakan wilayah milik
Indonesia, sisanya merupakanwilayah negara tetanga, Papua Nugini.. Oleh para
Pelaut Indonesia Bagian ³kepalanya´disebut Doreh ,lima gigi karena
semenanjung-semenanjungnya yang meruncing denganteluk-teluk yang sempit di
dalam daerah tersebut (teluk Wandamen, dan teluk umar disebelah utara, teluk
Berau
,
teluk sebakor dan teluk Arguni di sebelah selatan mirip gigi-gigi). Daerah
iniyang disebut kepala burung. Bagian belakan kepala dan tengkuknya di bentuk
oleh teluk yang sangat besar yaitu teluk Cendrawasih
.
Disini terdapat beberapa pulau seperti pulauYapen, Supriori, Biak, Numfor dan
beberapa pulau kecil lainya. Di bagian punggung dari burung atau
dinosaurus ada sebuah tanjung dengan garis pantai yang membujur ke arah
timur dengan suatu deret pegunungan yang sejajar dengan garis pantai yang
seakan-akanmerupakan tulang punggungnya. Bagian leher dan dada dibentuk oleh
suatu garis pantai yangmembujur dari derah kepala burung ke arah timur, yang
kemudian berbelok ke arah tenggara.Di bagian selatan terletak pulau Yos Sudarso
(dulu bernama Pulau Frederik Hendrik atauKolepom), yang terpisan dari pantai
Papua oleh selat sempit sehingga di peta pulau tadiseakan-akan menyatu dengan
daratan Papua. Pantai selatan Papua merupakan Perutnya.Sebutan
Nieuw
Guinea
yang
di gunakan oleh Bangsa Belanda mula-mula digunakan olehseoran pelaut spanyol,
Ynigo ortiz De Retes. Yang dalam tahun 1545 pernah mengunjungi pantai
utara Papua dan emnamakanya
Nueva
Guinea
(Guinea
Baru). Kulit penduduk Papua
Kebudayaan
Papua sangat banyak : 224 bahasa (1978)
Tipe pemukiman
: 4 kelompok
Penduduk pesisir pantai: Nelayan, berkebun
dan meramu sagu Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing
bagi mereka.
Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah;
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu di hutan; mengembara dalam kelompok kecil. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu di hutan; mengembara dalam kelompok kecil. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
Penduduk
pegunungan yang mendiami lembah;
bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
Penduduk
pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung;
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
•
Khusus pada topik ini kita akan membicarakan mengenai
suku Dani yang tinggal di lembah Baliem.
•
Suku Dani adalah salah satu sukubangsa yang terdapat di Wamena, PapuaSuku-suku lain : Yali dan Lani. Suku Yali
adalah salah satu suku yang mendiami bagian selatan di antara perbatasan Wamena
dan Merauke, sedangkan
suku Lani mendiami bagian sebelah barat dari suku Dani.
•
Masyarakat Dani sudah terisolasi alam lembah Baliem selama ribuan tahun.
•
Pertumbuhan penduduknya relatif rendah akibat tingkat
kesehatan dan gizi yang kurang baik.
Mata pencahariaannya adalah
Peternakan: Babi
merupakan prestise dan melambangkan
status sosial seseorang. bisa menyebalkan pecahnya perang suku, dan binatang
ini juga berperan sebagai mas kawin (uang mahar),
tetapi mata pencaharian utama mereka
adalah bercocok tanam di ladang.Tanaman utama sekaligus makanan pokok adalah
Hipere atau ubi jalar.
Adat istiadatnya dan religinya :
•
Di daerah ini masih banyak orang yang mengenakan holim
(koteka) (penutup penis) yang
terbuat dari kunden kuning dan para wanita menggunakan pakaian wah berasal dari
rumput/serat
•
Masyarakat Dani percaya pada kekuatan gaib, roh leluhur
dan roh-roh kerabat yang telah meninggal.
•
Hubungan antara orang yang masih hidup dengan roh
leluhur dan roh orang yang telah meninggal lainnya dilakukan melalui upacara.
•
Berduka: Memutus jari dan melumuri muka dengan tanah
liat ketika berduka
System
kekerabatannya
•
Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih,
di mana bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat
komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung
aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya, dalam masyarakat Dani unit rumah
tersebut adalah sili.
•
Pada dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat
kediaman yang terdiri dari beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya.
•
Perkampungan tradisional di Wamena dengan rumah-rumah
yang dibuat bernbentuk bulat beratap ilalang dan dindingnya dibuat dari kayu
tanpa jendela.Rumah seperi ini disebut honai
•
Komplek bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit
bangunan yang dinamakan: rumah laki-laki (Honei/pilamo), rumah perempuan
(ebe-ae/ Ebei ), dapur (hunila) dan kandang babi (wamdabu/Wamai ).
Persoalan social yang di alaminya
adalah :
•
Perang:
1.
Gadis: penyelesaian lima babi atau uang
2.
Istri selingkuh: penyelesain lima ekor babi
3.
Pencurian benda berharga: kerang, hewan, babi
4.
Orang sakit ketika berladang, anak bermain,
5.
Tanah
•
Kasus:
–
Konflik ini dimulai ketika seorang anak suku Damal
meninggal dunia dan suku Dani dituduh sebagai pembunuhnya.
–
Tanda "gencatan senjata" berupa mematahkan
panah dan memanah anak babi di masing-masing kubu.
–
Pembayaran denda untuk menyelesaikan masalah
BAB 3
Penutup
Sebagai simpulan
dari penjelasan-penjelasan di atas ialah bahwa kita harus
bercermin pada
masyarakat tradisional untuk menata hubungan kita dengan alam
demi
keberlanjutan hidup mahluk manusia. Masyarakat tradisional telah berhasil
mewariskan bumi
ini dalam keadaan tidak tercemar kepada kita diwaktu
sekarang untuk
memanfaatkannya dan menikmati kehidupan di atasnya.
Keberhasilan itu
merupakan perwujudan nyata dari ketaatan mereka terhadap
nilai-nilai dan
norma-norma serta sikap yang mereka kembangkan dalam
kebudayaannya
untuk menjaga dan melestarikan alam.
Seringkali
norma-norma dan nilai-nilai itu mereka samarkan dalam
kepercayaan-kepercayaan
yang mereka anut sehingga bagi kebanyakan orang di
zaman modern ini
menganggapnya tidak rasional dan bahkan kadangkala
mencemohkannya.
Meskipun demikian jangan lupa, bahwa strategi-strategi yang
mereka gunakan
untuk menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai dan normanorma
yang berhubungan
dengan pengaturan dan penjagaan terhadap
keseimbangan
hubungan mahluk manusia dengan ekosistem dalam rangka
menyiapkan
secara lestari kebutuhan manusia itu adalah sangat efektif. Berbagai
sumber daya alam
yang dinikmati sekarang sesungguhnya merupakan bukti
nyata
keberhasilan masyarakat tradisional pada masa lampau untuk menjaga,
melestarikan dan
mewariskannya bagi kita di waktu sekarang.
Persoalan bagi
kita sekarang adalah mampukah kita untuk dapat berbuat hal
yang sama bagi
generasi mendatang? Menurut hemat saya, bahwa kita yang
hidup di zaman
sekarang yang lebih rasional dapat menggunakan kemudahankemudahan
teknologi
informasi yang merupakan hasil kebudayaan modern
untuk
mensosialisasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan lingkungan baik
tingkat
internasional, regional maupun lokal untuk memanfaatkan dan menata
lingkungan secara
lestari demi kepentingan kita di masa sekarang maupun bagi
kepentingan
generasi-generasi penerus kita di masa depan. Saya percaya bahwa
kita tidak akan
mau kalah dari generasi-generasi pendahulu kita yang disebut
masyarakat
tradisional itu. Agar kita dapat berhasil mewariskan bumi kita ini
sebagai tempat
yang layak dihuni oleh generasi penerus kita, maka kita harus
komit untuk
saling mendukung dan bahu membahu dalam melaksanakan
berbagai upaya
pembangunan berkelanjutan secara transparan dan
bertanggungjawab.
1.Simpulan
Dari isi makalah diatas dapat di
simpulkan bahwa kebudayaan papua tersebut sangat menarik
2. Saran
Ok.
BalasHapus