Entri Populer

Selasa, 15 Mei 2012

makalah kebudayaan papua


BAB 1
Pendahuluan

Setiap mahluk hidup yang mendiami suatu ekosistem tertentu mempunyai
hubungan erat dengan ekosistem tersebut. Hubungan itu berupa interaksi timbal
balik antara sesama mahluk hidup dan antara mereka dengan alam tempat
mereka hidup. Tingkat derajad pengaruh yang terjadi akibat interaksi antar
sesama mahluk hidup maupun antara mahluk hidup dengan lingkungan alamnya
senantiasa berada dalam suatu keseimbangan, meskipun kadang-kadang muncul
salah satu unsur sebagai faktor determinan. Misalnya pada suatu ekosistem
tertentu terdapat hanya jenis-jenis mahluk tertentu saja karena jenis-jenis mahluk
hidup inilah yang dapat beradaptasi untuk dapat hidup dan mempertahankan
kelangsungan hidup spesiesnya di ekosistem tersebut. Dengan kata lain unsur
alam merupakan faktor determinan terhadap jenis-jenis mahluk hidup di
dalamnya.
Manusia sebagai salah satu jenis mahluk hidup, juga mempunyai hubungan yang
erat, baik antara dia dengan sesama mahluk hidup lainnya maupun dengan
lingkungan alam di mana ia hidup, bahkan berbeda dengan jenis-jenis mahluk
hidup lainnya ia mempunyai suatu kemampuan yang luar biasa untuk
beradaptasi terhadap lingkungan manapun. Ia mampu untuk beradaptasi di
lingkungan ekosistem yang berbeda-beda (di daerah tropis, sub-tropis, kutub,
daerah berawa, pengunungan tinggi, pulau/pantai).
Bentuk-bentuk hubungan apa yang terjalin antara manusia dengan mahlukmahluk
hidup lainnya dan antara manusia dengan lingkungan alamnya dalam
rangka mempertahankan eksistensinya dan apa yang terwujud sebagai hasil dari
proses interaksi tersebut amat bervariasi dari satu ekosistem dengan ekosistem
lainnya. Makalah ini membahas hubungan-hubungan apa yang diwujudkan oleh
mahluk manusia untuk berinteraksi dengan ekosistemnya dan dampak-dampak
yang diakibatkan oleh interaksi tersebut.









1.1 Latar belakang pembahasan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, masyarakat serta suku yang berbeda. Hal ini bisa kita lihat dari perbedaan suku, masyarakat, ras, agama yangmembentang seluas arcipelago Indonesia dari Sabang samapi Merauke. Merupakan sebuahkesalah besar apalbila kita sebagai masyarakat Indonesia, hanya acuh dan tidak mempelajarikebudayaan-kebudayaan yang beragam yang tersapat di Indonesia.Penulis memilih kebudayaan masyarakat Arfak papua, karena Propinsi Papua diIndonesia merupakan sebuah propinsi yang unik. Propinsi yang sering kali dianggap sebelahmata oleh orang orang karena anggapan mereka masyarakat papua masih primitif. Namu di balik anggapan primitif itu, masyaratakat papua merupakan salah satu masyarakat yangmasih memegang teguh budayanya, budaya asli Indonesia yang belum tercemar oleh pengaruh dari negara-negara barat.


1.2   Rumusan masalah
Agar dapat menunjukkan solusi yang tepat mengenai masalah-masalah sosial yang dihadapi Masyarakat Papua dewasa ini
1.3   Tujuan penelitian
Tujuan  dilakukan penelitian ini agar pembaca bisa mengerti dan memahami
Tentang kebudayaan Papua dan dapat mempelajari tentang kebudayaan  Papua yang selama ini menurut kita bahwa kebudayaan papua itu aneh.







BAB 2
Papua adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi Papua Barat). bagian timur inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.









Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi Papua Barat). bagian timur inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.


















Bentuk dan Nama
Kita ketahui sebelum diganti nama menjadi Papua, wilayah bagian timur Indonesia ini bernama Irian jaya. Pada peta Indonesia pulau Papua memiliki bentuk seperti sebuah burungraksasa. Mungin juga ada yang menganggapnya lebih mirip dengan seekor dinosaurus, yaitu binatang dari kala Mesozoikum yang kini telah punah.Sekitar 47% wilayah Papua yang ada di sebelah barat, ³kepala´, ³tengkuk´, ³punggung¶¶,³leher´, ³:dada´,m dan ³perut´ merupakan wilayah milik Indonesia, sisanya merupakanwilayah negara tetanga, Papua Nugini.. Oleh para Pelaut Indonesia Bagian ³kepalanya´disebut Doreh ,lima gigi karena semenanjung-semenanjungnya yang meruncing denganteluk-teluk yang sempit di dalam daerah tersebut (teluk Wandamen, dan teluk umar disebelah utara, teluk Berau

, teluk sebakor dan teluk Arguni di sebelah selatan mirip gigi-gigi). Daerah iniyang disebut kepala burung. Bagian belakan kepala dan tengkuknya di bentuk oleh teluk yang sangat besar yaitu teluk Cendrawasih

. Disini terdapat beberapa pulau seperti pulauYapen, Supriori, Biak, Numfor dan beberapa pulau kecil lainya. Di bagian punggung dari burung atau dinosaurus ada sebuah tanjung dengan garis pantai yang membujur ke arah timur dengan suatu deret pegunungan yang sejajar dengan garis pantai yang seakan-akanmerupakan tulang punggungnya. Bagian leher dan dada dibentuk oleh suatu garis pantai yangmembujur dari derah kepala burung ke arah timur, yang kemudian berbelok ke arah tenggara.Di bagian selatan terletak pulau Yos Sudarso (dulu bernama Pulau Frederik Hendrik atauKolepom), yang terpisan dari pantai Papua oleh selat sempit sehingga di peta pulau tadiseakan-akan menyatu dengan daratan Papua. Pantai selatan Papua merupakan Perutnya.Sebutan
 Nieuw Guinea
yang di gunakan oleh Bangsa Belanda mula-mula digunakan olehseoran pelaut spanyol, Ynigo ortiz De Retes. Yang dalam tahun 1545 pernah mengunjungi pantai utara Papua dan emnamakanya
 Nueva Guinea
(Guinea Baru). Kulit penduduk Papua




Kebudayaan Papua sangat banyak : 224 bahasa (1978)
Tipe pemukiman : 4 kelompok
Penduduk pesisir pantai:  Nelayan, berkebun dan meramu sagu Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka.
Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah;
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu di hutan; mengembara dalam kelompok kecil. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
Penduduk pegunungan yang mendiami lembah;
bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
Penduduk pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung;
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
                  Khusus pada topik ini kita akan membicarakan mengenai suku Dani yang tinggal di lembah Baliem.
                  Suku Dani adalah salah satu sukubangsa yang terdapat di Wamena, PapuaSuku-suku lain :  Yali dan Lani. Suku Yali adalah salah satu suku yang mendiami bagian selatan di antara perbatasan Wamena dan Merauke, sedangkan suku Lani mendiami bagian sebelah barat dari suku Dani.
                  Masyarakat Dani sudah terisolasi  alam lembah Baliem selama ribuan tahun.
                  Pertumbuhan penduduknya relatif rendah akibat tingkat kesehatan dan gizi yang kurang baik.

Mata pencahariaannya adalah
Peternakan: Babi
merupakan prestise dan melambangkan status sosial seseorang. bisa menyebalkan pecahnya perang suku, dan binatang ini juga berperan sebagai mas kawin (uang mahar),
tetapi mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang.Tanaman utama sekaligus makanan pokok adalah Hipere atau ubi jalar.




Adat istiadatnya dan religinya :
                  Di daerah ini masih banyak orang yang mengenakan holim (koteka)  (penutup penis) yang terbuat dari kunden kuning dan para wanita menggunakan pakaian wah berasal dari rumput/serat
                  Masyarakat Dani percaya pada kekuatan gaib, roh leluhur dan roh-roh kerabat yang telah meninggal.
                  Hubungan antara orang yang masih hidup dengan roh leluhur dan roh orang yang telah meninggal lainnya dilakukan melalui upacara.
                  Berduka: Memutus jari dan melumuri muka dengan tanah liat ketika berduka

System  kekerabatannya

                  Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya, dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.
                  Pada dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya.
                  Perkampungan tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat bernbentuk bulat beratap ilalang dan dindingnya dibuat dari kayu tanpa jendela.Rumah seperi ini disebut honai
                  Komplek bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan: rumah laki-laki (Honei/pilamo), rumah perempuan (ebe-ae/ Ebei ), dapur (hunila) dan kandang babi (wamdabu/Wamai ).

Persoalan social yang di alaminya adalah :
                  Perang:
1.           Gadis: penyelesaian lima babi atau uang
2.           Istri selingkuh: penyelesain lima ekor babi
3.           Pencurian benda berharga: kerang, hewan, babi
4.           Orang sakit ketika berladang, anak bermain,
5.           Tanah
                  Kasus:
               Konflik ini dimulai ketika seorang anak suku Damal meninggal dunia dan suku Dani dituduh sebagai pembunuhnya.
               Tanda "gencatan senjata" berupa mematahkan panah dan memanah anak babi di masing-masing kubu.
               Pembayaran denda untuk menyelesaikan masalah

BAB 3
Penutup
Sebagai simpulan dari penjelasan-penjelasan di atas ialah bahwa kita harus
bercermin pada masyarakat tradisional untuk menata hubungan kita dengan alam
demi keberlanjutan hidup mahluk manusia. Masyarakat tradisional telah berhasil
mewariskan bumi ini dalam keadaan tidak tercemar kepada kita diwaktu
sekarang untuk memanfaatkannya dan menikmati kehidupan di atasnya.
Keberhasilan itu merupakan perwujudan nyata dari ketaatan mereka terhadap
nilai-nilai dan norma-norma serta sikap yang mereka kembangkan dalam
kebudayaannya untuk menjaga dan melestarikan alam.
Seringkali norma-norma dan nilai-nilai itu mereka samarkan dalam
kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut sehingga bagi kebanyakan orang di
zaman modern ini menganggapnya tidak rasional dan bahkan kadangkala
mencemohkannya. Meskipun demikian jangan lupa, bahwa strategi-strategi yang
mereka gunakan untuk menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai dan normanorma
yang berhubungan dengan pengaturan dan penjagaan terhadap
keseimbangan hubungan mahluk manusia dengan ekosistem dalam rangka
menyiapkan secara lestari kebutuhan manusia itu adalah sangat efektif. Berbagai
sumber daya alam yang dinikmati sekarang sesungguhnya merupakan bukti
nyata keberhasilan masyarakat tradisional pada masa lampau untuk menjaga,
melestarikan dan mewariskannya bagi kita di waktu sekarang.
Persoalan bagi kita sekarang adalah mampukah kita untuk dapat berbuat hal
yang sama bagi generasi mendatang? Menurut hemat saya, bahwa kita yang
hidup di zaman sekarang yang lebih rasional dapat menggunakan kemudahankemudahan
teknologi informasi yang merupakan hasil kebudayaan modern
untuk mensosialisasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan lingkungan baik
tingkat internasional, regional maupun lokal untuk memanfaatkan dan menata
lingkungan secara lestari demi kepentingan kita di masa sekarang maupun bagi
kepentingan generasi-generasi penerus kita di masa depan. Saya percaya bahwa
kita tidak akan mau kalah dari generasi-generasi pendahulu kita yang disebut
masyarakat tradisional itu. Agar kita dapat berhasil mewariskan bumi kita ini
sebagai tempat yang layak dihuni oleh generasi penerus kita, maka kita harus
komit untuk saling mendukung dan bahu membahu dalam melaksanakan
berbagai upaya pembangunan berkelanjutan secara transparan dan
bertanggungjawab.
1.Simpulan
Dari isi makalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebudayaan papua tersebut sangat menarik


2.     Saran
Saran saya












1 komentar: